Rabu, 14 Juli 2010

Persimpangan

Inikah akhir dari rasa yang pernah kau tawarkan ? Kau mungkin tak pernah tau , apalagi peduli terhadap semua rasa dan jalan yang harus aku lalui. Jalan itu tak mudah bagiku, walaupun mungkin jalan itu terlihat mudah di matamu. Tetapi aku mencoba untuk tetap bertahan walaupun dengan jatuh bangun untuk mengolahnya. Terpuruk, sudah pasti hal itu menjadi bagian dari serangkaian perjalananku dengan semua rasa itu.

Kau tawarkan sebuah rasa yang menyenangkan saat aku belum memikirkannya. Kau berikan rasa yang meyakitkan ketika aku mulai bisa membuka hatiku. Kau jauhi aku ketika aku mulai mencari dan membutuhkan lenganmu untuk menopangku ketika ku jatuh. Kejatuhan demi kejatuhan kau berikan kepadaku, tetapi aku masih berusaha untuk tetap mencintai dan membuka hati ku. Dan berharap jika rasa yang pernah kau tawarkan, benar – benar keluar dari hati kecilmu dan bukan hanya sebagai pemanis bibir. Tak putus asa aku mencari lengan kokoh mu dalam perjalananku melewati jalan yang berlubang, tetapi engkau seperti tertelan bumi, lenyap dan semakin lenyap. Aku mencoba untuk berteriak memanggil namamu, tetapi hanya gema yang memantul kembali. Hingga akhirnya aku kehabisan suara untuk berteriak lagi, dan kehabisan tenaga untuk mencari lenganmu.

Perlahan kesadaran baru memasuki otakku, aku harus bisa bangkit sendiri tanpa lengan kokoh mu yang menopang ku. Berjalan sendiri, menyusuri jalan yang berliku dan berlubang seorang diri. Dengan tertatih dan dengan segenap tenaga yang masih ada, hingga kini langkah ku berhenti di persimpangan.

Persimpangan untuk terus maju dengan rasa hambar yang kini aku miliki dan meninggalkanmu, ataukah harus berbalik untuk membuka hati dan membiarkan kau melukai ku lagi?

Temanggung, 25 Juni 2010

Tidak ada komentar: